Senin, 29 Desember 2014

Pulanglah..



Soba ni iru koto nanigenai kono shunkan mo wasure wa shinai yo
Tabidachi no hi te wo furutoki egao de irareru youni
Himawari no youna massuguna sono yasashisa wo nukumori wo zenbu
Kaeshitai keredo kimi no koto dakara mou juubun da yo tte kitto yuu kana

Soba ni itai yo kimi no tameni dekiru koto ga boku ni aru kana
Itsumo kimi ni zutto kimi ni waratte ite hoshikute
Himawari no youna massuguna sono yasashisa wo nukumori wo zenbu
Kore kara wa boku mo todokete yukitai hontou no shiawase no imi wo mitsuke takara
-Himawari no Yakusoku (Motohiro Hata)

Jangan pernah lupakan saat-saat kau berada disini, disampingku
Kau tetap tersenyum saat berjabat tangan sebelum kita berpisah
Kau yang lembut seperti bunga matahari dengan semua kehangatannya
Bila kau ingin kembali, bisakah kau mengatakannya dengan cukup yakin?

Apakah aku masih memiliki kesempatan untuk berada disampingmu?
Kau dan aku selalu tertawa, itulah yang selalu ingin kulihat
Kau yang lembut seperti bunga matahari dengan semua kehangatannya
Sekarang aku juga ingin memberitahumu, karena aku sudah menemukan arti kebahagiaan yang sesungguhnya
-Himawari no Yakusoku (Motohiro Hata)


Hai.. apakabar? Mengapa akhir-akhir ini ku lihat kau sering bersedih?
Tahukah dirimu siapa yang sebenarnya sangat sedih ketika harus melihat keadaanmu yang sekarang? AKU, iya aku..

Kemana semangatmu yang selalu melebihi aku? kemana keceriaanmu yang bahkan lebih cerah di banding sinar mentari bagiku, kemana senyum indahmu? Yang selalu menentramkan hatiku. Kemana? Kemana sosok dirimu yang dulu?

saudariku, ada apa dengan dirimu? Dari awal sudah sering aku katakan bahwa jarak sudah cukup ‘menyiksa’ ku maka aku mohon jangan menyiksa ku lagi dengan perubahan-perubahan sikapmu. Aku mohon pulanglah kemana seharusnya dirimu berada.

Kau tahu apa yang membuat aku sangat sedih? Aku tak bisa menjagamu lagi, iya tak bisa. Jarak sudah cukup banyak mengubah keadaan kita. Aku tak bisa lagi menghiburmu saat kau sedang sedih, aku tak lagi bisa menjadi pendengar cerita sehari-harimu bahkan untuk tahu kabar mu saja sangat sulit.

Mau sedewasa apapun dirimu, bagiku kau tetap adik kecil kesayanganku. Aku rindu memarahami saat kau tak menuruti apa yang aku suruh, saat kau ‘ngeyel’ melakukan hal-hal yang aku tidak suka, saat kau mendatangiku dan menceritakan apapun yang ada di kepalamu, saat kau mendekatiku lalu mengatakan bahwa kau ingin menghabiskan waktu bersamaku, bahkan kau sering sengaja membuat ulah didepanku hanya untuk melihat bagaimana aku memarahimu, ahhhh aku rindu..

Hal yang perlu kau tahu, aku tak pernah melupakan mimpi-mimpi kita. Mimpimu yang kau titipkan padaku dan mimpiku yang ku titipkan padamu. Keadaan dan jarak tidak pernah merubahnya sama sekali. Aku tak ingin melihatmu sedih dan aku sudah bosan mendengar laporan-laporan oranglain tentang perubahan dirimu. Aku sedih tak bisa berbuat apa-apa. Dan hal yang aku tahu, kau tak pernah ingin membuatku sedih sedikit pun, jadi aku mohon pulanglah ke tempat seharusnya kau berada.

Hal yang paling aku takutkan dulu akhirnya terjadi juga. Dulu kita sedekat nadi tapi sekarang sejauh matahari. Aku sangat merindukan sosok mu yang dulu. Aku mohon segeralah pulang, mari kita perbaiki semuanya bersama-sama. Aku tak ingin dirimu pergi terlalu jauh hingga lupa jati dirimu yang sebenarnya, aku mohon pulanglah segera, aku merindukan sosokmu yang dulu.


Teruntuk teman terbaikku yang membantuku 'bangkit' kembali, aku menyayangimu karena Allah..
311025


Jumat, 26 Desember 2014

Tekanan


Apakah patut kamu menyangka bahawa kamu akan masuk syurga, padahal belum sampai kepada kamu (ujian dan cobaan) seperti yang telah berlaku kepada orang-orang yang terdahulu sebelum kamu? mereka telah ditimpa kepapaan (kemusnahan harta benda) dan serangan penyakit, serta digoncangkan (dengan ancaman bahaya musuh), sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman yang ada bersamanya: “Bilakah (datangnya) pertolongan Allah?” Ketahuilah sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat (asalkan kamu bersabar dan berpegang teguh kepada agama Allah). ( Al-Baqarah: 214)


                Waktu SMA dulu teman-teman pernah belajar  fisika bukan? Hari ini izinkan saya untuk membahas sebuah rumus fisika yang dapat kita implementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari, eh tapi memang semua ilmu fisika dapat diterapakan dalam kehidupan sehari-hari sih, tapi bahasan saya kali ini lebih ke apaa yaaa, aduh bingung juga mau jelasinnya gimana, ngerti ngak ngerti di ngerti..ngertiin aja yaaa..


P=  F / A
 
  




               Pernah ketemu rumus ini kan? Eits, jangan pusing dulu yaaa, saya gak sedang mau bahas soal fisika kok, kita kenalan dulu ya sama rumus ini, mungkin teman-teman ada yang sudah lupa atau belum pernah lihat sama sekali. P = tekanan, F = Gaya, A = Luas bidang.

                Sekarang udah tau kan? Rumus itu bisa digunakan untuk mencari besar tekanan, yaa masih banyak sih sebenernya rumus-rumus yang lain, jangan pusing dulu yaaa teman, kali ini saya akan membahas relevansi rumus tersebut didalam kehidupan kita sehari-hari.

                Sekarang rumus P (Tekanan) kita ibaratkan tingkat tekanan dalam hidup kita. Tingkat ‘tekanan hidup’ dalam setiap orang berbeda-beda, tergantung dengan pribadi orang tersebut, tergantung bagaimana orang tersebut mengatasi masala-masalah dalam hidupnya, jadi dapat di simpulkan tekanan itu bersifat relatif, betulkan?

                Kemudian, F (Gaya) kita ibaratkan masalah didalam kehidupan kita. Pasti setiap orang yang hidup di dunia ini memiliki masalah bukan? Nah dalam bahasan ini kita beri rentang nilai masalah dalam angka 1-10

                Yang terakhir A (Luas bidang) kita ibaratkan Luasnya hati kita dalam menghadapi masalah-masalah hidup kita. Kita bisa mengukur sendiri seberapa lapang hati kita dalam menerima kenyataan kehidupan.

                Selanjutnya, mari kita langsung ke contoh soal biar makin faham, jangan pusing dulu yaaa, ini bukan soal fisika yang kayak biasanya kok. Sekarang mari kita menghitung tingkat ‘tekanan’ didalam hidup kita dengan menggunakan rumus tadi. Dari pembahasan di atas tadi kan kita dapat menyimpulkan bahwa F (Gaya) = permasalahan yang ada di dalam hidup kita dan A (Luas bidang) = Kelapangan hati kita dalam menghadapi persoalan hidup.

                Misal  masing-masing lambang dihitung mengunakan  interval 1-10, maka saya beri contoh soal begini. Fulan memiliki masalah 8 dan kelapangan hati 4, hitunglah berapa tekanan yang dialaminya?

                Dari soal di atas, diketahui nilai F = 8 dan nilai A = 4, Maka nilai P = F/A = 8/4 =2
Mengerti? Kalian tidak akan menemukan contoh soal yang seperti ini dalam pelajaran formal sehari-hari hehe, ini hanya sebagai contoh bahwa banyak kok rumus-rumus fisika yang dapat kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari kalo kita mau memikirkannya, hehe nyambung gak nyambung di sambung-sambungin aja yaa..

                Kesimpulannya jadi begini, semakin lapang hati kita dalam menghadapi persoalan hidup (masalah) maka akan semakin kecil ‘tekanan’ yang akan kita alami. Nahh jadi kelapangan hati itu sangat diperlukan. Setiap orang pasti punya masalah kok, tapi setiap masalah insyaAllah bisa diselesaikan,  sesuai dengan firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah ayat 286 “ Allah tidak membebani seseorang melainkansesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang di usahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya..”

Wallahu a’lam bishowab
Semoga bermanfaat..