Senin, 29 Juli 2013

Pengkhianat (?)





           
Serem banget yaa judulnya? Hihi.. tapi InsyaAllah bermanfaat,“Menulis dapat membekukan ingatan, maka menulislah”, InsyaAllah saya masih berusaha untuk melakukan nasehat itu. Hari ini izinkan saya untuk menulis ulang nasehat yang di sampaikan salah satu guru saya di kelas pada saat pembinaan pagi tadi. “Sampaikanlah walau hanya satu ayat”,Semoga ini bermanfaat dan menjadi ladang amal bagi saya, beliau dan kalian yang membaca ini *Aamiin* InsyaAllah..

Bel masuk sekolah berbunyi, pertanda waktu untuk belajar akan segera dimulai, hari ini hari senin, karena hari ini masih ramadhan jadi upacara di tiadakan dan diganti dengan pembinaan dari wali kelas masing-masing. Selesai berdo’a sambil menunggu guru masuk, anak-anak sibuk dengan urusan mereka, adanya yang berusaha untuk menenangkan diri setelah “ngos-ngosan” berlarian berlomba dengan suara bel karena takut telat *gak lucu donk apalagi pas puasa-puasa gini dihukum karena telat kan, hehe* dan hal-hal kecil lainnnya yang kami sengaja lakukan untuk persiapan belajar.

Tak menunggu lama, guru saya sudah masuk ke kelas, setelah mengucapakan salam, beliau langsung bertanya “siapa disini yang tidak punya cita-cita?” kelas hening, InsyaAllah kami semua punya cita-cita. Lalu beliau bilang “coba bayangkan jika cita-cita kalian itu tercapai, apa rasanya?” anak-anak menjawab rasanya senang,bangga,suka, dan sebagainya. Lalu beliau bertanya lagi, “lalu apa rasanya jika cita-cita tersebut gagal semua?” yang pasti perasaannya gak enak.

Pembicaraan pun dilanjutkan lagi. Untuk mencapai berhasil atau tidaknya cita-cita itu untuk dicapai,kita harus melalui sebuah proses. “Belajar” merupakan proses yang menentukan berhasil atau tidaknya kita untuk mencapai cita-cita kita. Apa yang kita lakukan hari ini hasilnya akan kita rasakan beberapa tahun yang akan datang. Maka dari itu jangan coba-coba untuk menempuh jalan yang tidak dibenarkan.

Contohnya seperti mencontek, saat kalian mencontek, sekecil apapun itu maka secara sadar atau tidak kalian sedang mendidik diri kalian sendiri untuk menjadi seorang koruptor. Serem sekali yaa? Kok bisa Cuma gara-gara mencontek saja efeknya bisa jadi koruptor. Iyaa memang begitu, kejahatan itu bisa terjadi dari hal-hal kecil juga, mulai dari kelas teri dulu baru ke kelas kakap. Dan jika kalian melakukan itu, maka saya jamin hidup kalian tidak akan berkah.

Beliau bertanya lagi, “Ketika kalian berhasil mencapai cita-cita anda siapa yang akan bangga?”. Jelas sekali yang akan bangga adalah orang tua dan diri sendiri. Dan begitu juga sebaliknya, jika kita gagal dikarenakan jalan yang kita tempuh untuk mengapai icta-cita tersebut merupakan jalan yang salah maka org yang pertama kali akan kecewa adalah orang tua, selain diri sendiri.

Kalian tau? Orang tua lah yang pertama kali akan bangga jika kalian mencapai sesuatu yang baik dan mereka juga lah orang yang pertama kali akan kecewa jika kalian gagal, walaupun sebenarnya mereka tidak pernah mengungkapkan rasa kecewa itu secara terang-terangan kepada kita, tapi jauh dilubuk hati mereka sebenarnya itulah yang mereka rasakan. Namun apapun yang telah kita lakukan, mereka selalu mendukung apapun yang terbaik.

Sekarang, tinggal kalian pilih mau jadi orang yang berhasil mencapai cita-citanya atau orang yang gagal. Tentu kalian tidak ingin mengecewakan mereka bukan? Sudah terlalu banyak pengorbanan yang mereka lakukan.

Kalian tau? Orang tua tidak pernah main-main dalam bekerja untuk memenuhi semuan kebutuhan kalian, lantas apa wajar jika kalian ingin main-main dalam belajar? Orang-orang yang seperti inilahyang saya sebut sebagai “pengkhianat”, mereka sekolah hanya untuk bermalas-malasan,bermain-main, menghabiskan waktu untuk hak-hal ynag tidak bermanfaat sedangkan orang tua nya tidak pernah main-main dalam bekerja.

Berkhianat kepada siapa mereka? Mereka berkhianat kepada Allah, kepada orang tuanya, kepada gurunya, dan orang-orang yang telah berkorban didalam hidupnya. Maka bagi merka, orang yang masih malas-malasan dalam belajar, tidak bisa memanfaatkan waktu, dan melakukan hal-hal negatif lainnya maka orang tersebut pantas disebut “pengkhianat”.

Maka dari itu, buang sifat malas dari dalam diri kita, ingat baik-baik ketika rasa bosan mulai menghantui kita saat sedang berusaha belajar dan melakukan hal-hal yang baik, ingat baik-baik wajah kedua orang tua kita, yang tidak pernah bermain-main dalam mencari nafkah untuk memenuhi semua kebutuhan kita. Ingat baik-baik wajah mereka yang sudah banyak berkorban untuk kita. Lantas jika semua itu sudah kita ingat baik-baik masih tega kah kita jika ingin mengecewakan mereka?

Bismillah, Mari kita sama-sama berusaha berubah untuk menjadi pribadi yang lebih baik, agar bisa mencapai cita-cita kita dan tidak  aka mengecewakan siapapun yangtelah banyak berkorban untuk kita.

Begitulah pesan yang disampaikan guru saya pagi tadi, semoga bermanfaat :)

Senin, 15 Juli 2013

Ayo terussss belajarrr :')







Beberapa hari yang lalu, saya menyempatkan diri untuk menghadiri bedah buku “Saat Bahagia Bersama Anak” oleh Ust.Fauzil Adhim di sebuah masjid. Well, kehadiran saya waktu itu bukan Cuma keisengan belaka. Karena kalo bicara soal buku yang isiinya bermanfaat saya pasti tertarik, kan bisa nambah wawasan dan jadi bekal utk kehidupan berikutnya terus niatnya juga mau i’tikaf bareng sahabat fillah. Sangking semangatnya, kita duduk ditempat yang paling depan padahal ngak tau persis bukunya kayak apa dan emang belum punya -_- *kepedean*.
Awalnya merasa asing, karena pesertanya rata-rata orang tua dan orang yang lumayan dewasa gitu, kayaknya Cuma kami deh anak SMA yang “nyempil” disitu, hehe :’) baiklah, banyak ilmu yang saya dapatkan disana. Ternyata anak itu adalah segala-galanya dan gak bisa di didik sembarangan, kalo mau anak kita *eh*, pokoknya kalo mau anak nanti bisa jadi ladang amal untuk org tuanya di akherat kelak, maka anak harus dididik sejak dini, dengan cinta, perhatian, kasih sayang, dan gitulah. Itulah kesimpulan bebas yang saya ambil, hehe :’)
Pas bagian tanya jawab, cukup menarik. Karena banyak orang tua juga yang bercerita dan sekaligus konsultasi tentang anaknya. Walaupun sebenarnya tidak semua apa yang mereka bicarakan bisa saya mengerti apalagi bisa saya terapkan *masi lamaaa* tapi Alhamdulillah bisa “mencuri” pengalaman orang lain untuk bisa jadi pelajaran suatu saat nanti jika dibutuhkan.
Beberapa menit sebelum dzuhur acara selesai dan saya baru sadar kalo dibelakang banyak ibu-ibu yang masyaAllah sambil nemenin anaknya belari kesana-kesini, tetep aja semangat bwt nuntut ilmu. Anak mereka lucu-lucu, yang cewek kecil2 udah dijilbabin, yg cowok pakek baju kokoh, SubhanAllah lucu pokoknya >.<
Ahh ibu-ibu ini, InsyaAllah calon penghuni surga dehh :’) kasih sayang mereka utk anak-anaknya, ketaatan mereka pada Allah dan suaminya, semangat mereka uuntuk menuntut ilmu dan mendidik anak-anaknya, kayaknya “golden ticket” menuju surga dan kebahagiaan dunia akhirat  udah ditangan deh untuk ibu-ibu seperti ini :’)
Sambil menunggu adzan dzuhur berkumandang dan teman-teman yang lain berwudhu’, saya duduk dan memperhatikan keadaan sekitar, dan ternyata bertemu dengan teman saya yang lain, kami asik bercerita, sambil melihat anak-anak kecil yang lucunya MasyaAllah itu, saya keceplosan bilang “asik yaaaa punyaa anak” , “haee? Astaghfirullah tihh nanti”, jawab temen saya sambil menggoda. “hehe :’) iyaa maksudnya asik punya anak yang lucu-lucu gitu loh, kecil-kecil udah di ajarin ilmu agama oleh org tuanya, jadi ladang amal untuk org tuanya :’)“. Teman saya pun sependapat dan akhirnya asyiklah kami bercerita ngalor-ngidul sampai adzan berkumandang.


“Al-umm hiya al-madrasatu al-ula”,ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya.Tiba-tiba saya teringat bagian sebua buku yang pernah saya baca yang berjudul “Cahaya Diatas Cahaya” yang ditulis oleh mbak Oki Setiana Dewi. Setiap wanita dititipi rahim suci oleh Allah. Dalam rahim itu, atas izin-Nya suatu hari akan tertanam benih suci yang akan terlahir seperti kertas putih.
Seorang ibu seumpama sebuah sekolah. Jika engkau persiapkan dengan baik maka sama artinya engkau telah mempersiapkan sebuah generasi yang unggul. Oleh karena itu setiap wanita *termasuk aku* seharusnya harrus terus- menerus belajar agar memiliki bekal yang cukup untuk mencetak generasi yang membanggakan. Seorang wanita memiliki tugas yang luar biasa, dialah penentu apakah generasi akan baik atau akan hancur.
Alhamdulillah, hari ini semangat ku untuk belajar apapun yang bermanfaat rasanya sudah diisi ulang, penuhhhh. Aku fikir, aku dan kalian yang membaca ini tentunya harus memanfaatkan waktu yang kita miliki untuk belajar dan terus belajar. Belajar itu menyenangkan, dengan mengetahui banyak hal kita bisa mengenal Allah lebih dekat dan menyadari akan Kekuasaan-Nya.
Maka dari itu, mari kita sama-sama menuntut ilmu apapun yang bermanfaat sejak dini, jangan kalah sama ibu-ibu loh *asal jangan ilmu hitam* hehe :’) hamasah teman-teman semoga tetap istiqomah untuk menuntut ilmu-ilmu Allah dimanapun dan kapan pun sampai malaikat maut menjemput..

 “…… niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…..” (Al Mujadilah:11)


Abul Aswad berkata : “Tidak ada sesuatu yang lebih utama dari pada ilmu. Para raja itu memerintah manusia (orang kebanyakan), sedangkan para ahli ilmu itu memerintah para raja”.


Ibnu Abbas ra berkata : “Sulaiman bin Dawud as disuruh memilih antara ilmu, harta dan kerajaan maka beliau memilih ilmu, lalu beliau diberi harta dan kerajaan”.









Sabtu, 06 Juli 2013

Semoga bermanfaat :)



Tadi siang setelah ngikuti acara tarhib Ramadhan, sambil nunggu dzuhur liat-liat buku yang Alhamdulillah kebetulan ada yang dijual di halaman masjid. Mulai “gatel mata” pengen beli ini itu padahal masih ada buku yang belum dibaca dirumah #Curhat *pleaseee deh tih -_-*. Tapi ada satu buku yang bener-bener menarik hati saya. Lupa kalo harus berhemat, tapi apa salahnya? Kalo buat beli buku-buku yang bermanfaat mah gak bakal rugi, nanti bisa dipinjemin ke orang lain dan akhirnya jadi “MLM pahala” deh :’)

Judul bukunya “Open your heart, follow your heart” yang ditulis oleh Arif Rahman Lubis. Temen-temen tau? Udah pada baca belum? Kalo saya sih belum selesai betul baca sampai habis. Tapi Alhamdulillah sejauh ini isinya bagus. Bukunya berisi pesan-pesan Rasulullah, untuk umatnya apalagi kita yang masih muda-muda nih, biar cita-cita yang kita impikan bisa tercapai di usia muda InsyaAllah. Mau tau lebih lanjut? Beli sendiri aja yaaa, hehe atau bisaaa dipinjem dgn temen-temennya yang udah punya. Sama saya juga bolehhh :’). Sekarang saya tulisin kutipannya aja yaa, semoga bermanfaat..
Start From Here..
Teman, ada beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk berubah diri kita menjadi baik:
1.Merenungkan tujuan penciptaan kita
2.Mengenal Allah lebih dekat
3.Taubat
4.Jangan ulangi kesalahan
5.Banyak-banyak baca istighfar
6.Allah dan malaikat terus melihat kita
7.Iringi perbuatan buruk dengan perbuatan baik
8.Do’a..Do’a dan Do’a

 Nah begitulah sedikit ulasannya. Kalo bole #Curhat lagi nih pas di bagian”Cinta yang memuliakanmu” ada Do’a yang ditulis Syaikh Sayyid Quthb. Yang sukses membuat mata saya berkaca-kaca bacanya. Begini yaa do’anya.

Ya Allah jika aku jatuh cinta,cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu

Ya Muhaimin, jika aku  jatuh cinta, jagalah cintaku padanya agar tak melebihi cintaku pada-Mu

Ya Allah, jika aku jatuh hati,izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu, agar tak terjatuh aku dalam cinta semu

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya, agar tidak berpaling dari hati-Mu

Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada seseorang yang merindukan syahid dijalan-Mu

YA Allah, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya agar tak lalai aku merindukan surga-Mu

YA Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu, janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat sepertiga malam terakhir-Mu

Ya Allah jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu, jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindukan kekasih-Mu, jangan biarkan aku melampaui batas sehingga aku melupakan cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu

Ya Allah,Engkau mengetahui bahwa hati-hati telah terhimpun dalam cinta kepada-Mu, telah berjumpa dengan ketaatan pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah-Mu, telah berpadu dalam membela syariat-Mu

Kukuhkanlah ikatannya Ya Allah, kekalkan cintanya, tunjukkanlah jalan-jalannya penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal dijalan-Mu

*Aamiin ya Mujib*

Semoga Bermanfaat :’)