Kamis, 01 Agustus 2013

Arti Kehidupan


             

                 Alkisah,seorang pemuda mendatangi orang tua bijak yang tinggal disebuah desa yang begitu damai. Setelah menyapa dengan santun, si pemuda menyampaikan maksud dan tujuannya,”saya menempuh perjalanan jauh ini untuk menemukan cara membuat diri sendiri menjadi bahagia,sekaligus membuat orang lain selalu bahagia”.

                Sambil tersenyum orang tua bijak itu berkata,”Anak muda,orang seusia mu mempunyai keinginan begitu,sungguh tidak biasa. Baiklah, untuk memenuhi keinginanmu, paman akan memberimu empat kalimat, Perhatikan baik-baik ya.....”

                “Pertama, anggap dirimu sendiri seperti orang lain!”, kemudian orang tua itu bertanya,”anak muda, apakah kamu menggerti kalimat pertamaku ini? coba pikir baik-baik dan beri tahu paman apa pengertianmu tentang hal ini”.

                Si pemuda menjawab, ”jika bisa menganggap diri saya seperti orang lain, maka saat saya menderita, sakit dan sebagainya dengan sendirinya perasaan sakit itu akan jauh berkurang. Begitu pula sebaliknya, jika saya mengalami kegembiraan yang luar biasa, dengan menggangap diri sendiri seperti orang lain, maka kebahagiaan tidak akan membuatku lupa diri. Apakah betul paman?”.

                Dengan wajah senang, orang tua itu mengangguk-anggukkan kepala dan melanjutkan kata-katanya,” kalimat kedua, anggap orang lain seperti dirimu sendiri!”

                Pemuda itu berkata, ”Dengan menganggap orang lain seperti diri kita, maka saat orang lain tidak beruntung, kita bisa berempati, bahkan mengulurkan tangan untuk membantu. Kita juga bisa menyadari akan kebutuhan dan keinginan orang lain. Berjiwa besar serta toleransi. Betul Paman?”.

                Raut wajah makin cerah, orang tua itu kembali mengangguk-anggukkan kepala. Lalu berkata, ”Lanjut ke kalimat ke tiga, Perhatikan kalimat ini baik-baik, anggap orang lain seperti mereka sendiri!”.

                Si anak muda kembali mengutarakan pendapatnya, kalimat ketiga ini menunjukkan bahwa kita harus menghargai privasi orang lain, menjaga hak asasi setiap manusia dengan sama dan sejajar, sehingga kita tidak perlu saling menyerang wilayah dan menyakiti orang lain. Tidak saling menganggu. Setiap orang berhak menjadi dirinya sendiri. Bila terjadi ketidakcocokan atau perbedaan pendapat, masing-masing bisa saling menghargai”.

                Kata orang tua itu,”Bagus,bagus sekali! nah kalimat keempat, anggap dirimu sebagai dirimu sendiri! Paman telah menyelesaikan semua jawaban atas pertanyaanmu. Kalimat yang terakhir memang sepertinya sesuatu yang tidak biasa. Karena itu, renungkan baik-baik”.

                Pemuda itu tampak kebingungan. Katanya,”Paman, setelah memikirkan keempat kaliamat tadi,saya merasa ada ketidakcocokan,  bahkan ada yang kontradiktif.Bagaimana caranya saya bisa merangkum keempat kalimat tersebut menjadi satu? Dan, perlu waktu berapa lama untuk mengerti semua kalimat paman sehingga aku bisa selalu gembira dan sekaligus bisa membuat orang lain juga bahagia?”.

                Spontan,orang tua itu menjawabb,”Gampang, Renungkan dan gunakan waktumu seumur hidup untuk belajar dan mengalaminya sendiri”.

                Begitulah, si pemuda melanjutkan kehidupannya dan akhirnya meninggal dunia. Sepeninggalannya, orang-orang sering menyebut namanya dan membicarakannya. Dia mendapat julukan sebagai “Orang bijak yang selalu bahagia dan senantiasa menularkan kebahagiaannya kepada setiap orang yg ia kenal”.

 *dikutip dari buku “20 keajaiban berfikir positif” karangan Rudi Kertajaya :)


               Kesimpulan bebas yang  dapat saya ambil dari cerita diatas adalah bahwa sebagai makhluk sosial, kita dituntut untuk belajar mencintai kehidupan dan berinteraksi dengan manusia lain dimuka bumi ini. Selama kita mampu untuk menempatkan diri dan mampu menghargai hak-hak orang lain, serta mengerti keadaan jati diri sendiri di setiap jenjang proses kehidupan, maka kita akan menjadi manusia yang lentur/mudah bergaul.

               Dengan begitu, dimana pun kita bergaul dengan manusia lain, akan selalu timbul kehangatan, kedamaian dan kegembiraan.  Sehingga,kebahagiaan hidup akan muncul secara alami :)

Wallahu a'lam bishawab, semoga bermanfaat :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar