Minggu, 07 April 2013

Cerdas,Pintar, atau Rajin??

 


Baiklah, hari ini saya akan merepost ilmu yang saya dapatkan dari guru TIK saya Bpk.Dimas Guruh Irianto,A.Md . Tepatnya pada jam pelajaran ke 5-6 tanggal 4 April 2013 (XI.IPA 3) . Semoga bermanfaat ^_^

Sebelum memulai membahas materi pelajaran guru saya ini bertanya, “kalian mau jd org yg bagaimana?orang pintar,orang cerdas, atau orang rajin?” , kemudian ruang Lab.Komp hening sejenak membiarkan orang-orang yang ada didalamnya berfikir,tak lama kemudian kami serentak menjawab “orang rajin pak” , lalu guru saya pun mengulangi pertanyaannya lagi untuk memastikan dan kami masih menjawab dgn jawaban semula “jadi orang rajin”....


Kemudian guru saya bertanya lagi “kenapa?” , dan kami menjawab alasan kami mengapa memilih ingin menjadi orang rajin dengan serentak sehingga menyebabkan suasana Lab.Komputer menjadi ricuh sejenak, kamudian guru saya menyuruh kami untuk diam dan meminta salah satu dari kami untuk mengemukakan pendapatnya, awalnya tak ada yg mau untuk mengemukakan pendapatnya secara personal.


Pak Dimas pun brtanya lagi “ayoo siapa yg mau ngasih alasan knpa milih jd org rajin,td kalo rame2 pada bisa jawab,sekarang bapak mau nanya sypa yg berani mengemukakan pndptnya sndri gak rame2 kyk td?”, kami diam sejenak memasang muka ragu2 untuk mengacungkan tangan memberanikan diri untuk bicara, kemudian pak Dimas bilang lagi, “ayoo jgn mau punya mental terjajah, mau dipaksa dulu baru mau bekerja, mau dipaksa dulu baru mau ngomong”.


Kemudian teman saya langsung mengacungkan jari dan kemudian menyampaikan pendapatnya, “saya memilih untuk menjadi orang rajin karena dengan menjadi orang rajin kita bisa menjadi orang pintar dan orang cerdas sekaligus, percuma kalo kita pintar atau cerdas tapi kita gak rajin ,itu akan percumaaa” , Seisi kelas diam mendengarkan,kemudian  pad Dimas bertanya lagi, “bisa kasih contoh?” , djwb lagi oleh teman saya “misalnyaa ya pak ada orang yang gak pinter dan gak cerdas dalam mengerjakan soal, tapi ia rajin belajar,rajin berusaha untuk bisa menjawab soal2 trsebut sehingga akhirnya ia bisa mengerjakan soal tersebut dgn baik dikarenakan kerajinannya itu”.


Oke baiklah,selanjutnya guru saya menjelaskan, jawabannya benar , jauh sblm para ilmuwan2 barat memberi teori-teori ini itu tentang kehidupan, Islam telah mengaturnya sekian abad yang lalu, dalam kasus ini, knpa dalam hal ini lebih diutamakan untuk menjadi orang rajin daripada jadi orang cerdas atau pintar, sebenarnya pintar,cerdas dan rajin itu adalah sama-sama hal yang baik, gak ada yg salah dari ketiga sikap itu, tapi jika disuruh memilih salah satu dari itu , sikap rajinlah yg paling baik.


Bukankah Allah itu lebih menyukai sesuatu yang dikerjakan secara berkesinambungan dalam artian “rajin” kita amalkan atau kerjakan meskipun itu sedikit daripada amalan yang banyak kita lakukan tapi tidak secara berkesinambungan.Misalnya ada orang membaca Qur’an hari ini sebanyak hem 5 juz sekaligus misalnya, tapi besok2nya dia gak baca lagi, baru beberapa bulan kemudian dia baca lagi, dan orang yang satunya lagi,baca Qur’an.nya Cuma 1 juz tapi itu dia lakukan secara continue atau terus menerus, nahh oarng yang kedua inilah yg lebih disukai Allah, walaupun sbnrnya kedua-duanya sama2 bagus.


Balik ke awal tadi, sebenarnya gak salah juga kalo kita mau pakek teori2 barat tentang hidup,hem misalnya teori Robert blabla tentang ini itu, yaa gak knpa2 tapi jgn lupakan Agama,jgn lupakan Qur’an sbagai pedoman hidup kita sebagai umat Muslim, dan sbnrnya juga kalo kita mau membuka mata, semuaaa konsep2 kehidupan ituu semuanya telahh diatur dalam Islam, dalam Qur’an khusunya...


Itulah hal yg bisa saya bagi dari guru saya hari ini, semoga bermanfaat dan memotivasi kita untuk menjadi hamba Allah yg semakin baik :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar